Psychology

Kenali Lebih Dalam Fenomena Toxic Mother, Ini Faktanya!

2022-02-02
Pernahkah Anda melihat kerabat atau sahabat Anda memiliki hubungan yang tidak baik dengan ibu mereka?

Mungkin Anda pernah merasa mempunyai hubungan yang kurang baik dengan ibu Anda sendiri walaupun Anda merasa tidak pernah mempunyai masalah serius dengan ibu Anda? Masalah antara orang tua & anak dapat timbul karena alasan yang berbeda beda tetapi jika permasalahanya bermulai dari sang ibu maka fenomena dikenal dengan nama Ibu toxic (toxic mother).  

Ibu yang toxic pada dasarnya mereka mempunyai sifat yang dapat merusak hubungan dengan anak mereka secara sadar atau tidak. Berikut adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh Ibu yang toxic, setidaknya Ibu yang toxic memilikki 2 atau lebih dari karakteristik ini. Hal yang sering dilakukan oleh Ibu yang toxic adalah mereka cenderung selalu mengkritik anak mereka, tidak ada hal yang dianggap baik atau cukup baik dari apa yang dikerjakan oleh anak mereka.

Karakteristik dari Ibu toxic yang berikutnya adalah mereka berlebihan dalam melakukan kontrol (control freak). Ibu yang toxic biasanya mempunyai kepribadian yang kuat, ingin mendominasi & mempunyai kualitas kepemimpinan yang tinggi. Umumnya Ibu yang toxic selalu mempunyai opini terhadap hidup anak mereka & sering kali menganggap dirinya ahli dalam kehidupan anak mereka sehingga hidup anak mereka akhirnya di kontrol oleh Ibu mereka yang toxic.

Anak dari Ibu yang toxic biasanya ketika mendengar suara Ibu mereka, maka mereka akan siap siaga untuk mengerjakan apa yang disukai oleh Ibu mereka. Ibu yang toxic juga sering kali membuat anaknya sering merasa bersalah ketika anak mereka melakukan sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi oleh Ibu mereka. Ibu yang toxic seringkali membuat malu anak mereka terutama di depan orang yang banyak. Jika anak mereka merasa tersinggung ketika sang Ibu mempermalukan anak mereka, Ibu yang toxic biasanya akan memberikan komentar kalau anak mereka terlalu sensitif & mereka sama sekali tidak bermaksud menyinggung perasaan anak mereka.

Ibu yang toxic juga biasanya bersifat pasif agresif atau dengan kata lain biasanya mereka bersifat negatif tanpa berkata apapun & biasanya tingkah laku mereka mencerminkan dengan jelas ketika mereka tidak menyukai sesuatu. Ibu yang toxic juga cenderung tidak dapat menghormati area pribadi anak mereka, atau dengan kata lain mereka selalu ingin ikut campur urusan anak mereka.

Biasanya Ibu yang toxic akan datang tanpa memberi tahu ke rumah anak mereka yang sudah berkeluarga, memeriksa barang-barang pribadi anak mereka seperti email & WA atau melihat isi komputer atau koleksi anak mereka tanpa izin terlebih dahulu. Setelah mengetahui karakteristik dari Ibu yang toxic mungkin banyak yang bertanya, kenapa fenomena Ibu yang toxic bisa terjadi ? Penyebab utama dari fenomena Ibu yang toxic sebetulnya bisa terjadi dikarenakan Ibu yang toxic tidak mempunyai hubungan yang positif dengan Ibu mereka sendiri atau dengan kata lain mereka pun mempunyai Ibu yang toxic.

Jika kita mempunyai Ibu yang toxic tindakan apa yang sebaiknya kita ambil? Hal pertama yang penting untuk diingat adalah yakni, jangan terlalu terburu-buru menilai atau menghakimi sang Ibu sebagai Ibu yang toxic karena dapat saja mereka ingin ikut campur urusan anak mereka karena sang Ibu khawatir dengan anaknya, mungkin saja sang anak mempunyai masalah narkoba atau masalah serius lainya. Cobalah berdialog dengan santun jika kita merasa Ibu kita adalah Ibu yang toxic. Diskusikan kelakuan atau perkataan sang Ibu yang membuat kita tersinggung. Bicarakan dengan sang Ibu batasan-batasan apa yang sang anak inginkan di dalam hidup mereka seperti meminta sang Ibu untuk menelpon atau mengirim pesan terlebih dahulu sebelum datang ke rumah sang anak atau jelaskan kepada sang Ibu jangan semena-mena melihat barang pribadi sang anak.

Jika cara-cara ini tidak berhasil salah satu cara yang paling efektif adalah berdiskusi dengan para terapis yang ahli karena sering kali ketika Ibu yang toxic berdiskusi dengan anak mereka hasilnya biasanya buruk & berakhir di pertikaian. Terapis dapat membantu menjadi penengah untuk membantu hubungan orang tua dengan anak agar fenomena Ibu yang toxic dapat “disembuhkan”.

0 COMMENTS